Tugas 2 Linguistik Bahasa sebagai objek linguistik Proses bahasa
Nama :
Syuriati
Kelas :
Sastra Indonesia. A
Universitas :
Universitas Negeri Makassar
Bahasa
sebagai objek linguistik
Proses
bahasa
Proses Bahasa
Menurut William G. Moulton (
Terjemahan Djoko Kencono, 1976:4-11) ada sebelas tahapan yang berbeda dalam
seluruh proses bahasa. Seperti:
2. Membuat kode gramatik,
3. Membuat kode fonologis,
4. Perintah otak,
5. Gerakan alat ucap,
6. Bunyi berupa getaran,
7. Perubahan getaran melalui telinga pendengar,
8. Gerakan diteruskan ke otak,
9. Pemecahan kode fonologis,
10. Pemecahan kode gramatikal,
11. Pemecahan kode semantis.
Proses ini berlangsung dengan cepat,
sehingga dalam waktu singkat manusia dapat berkomunikasi dengan cepat. Begitu
bunyi dikeluarkan dari alat bicara seseorang, bunyi segera merembet ke telinga
pendengar, maka bunyi tadi diproses dengan cepat sehingga pendengar segera
mereaksi terhadap segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara.
Jadi apa yang dikemukakan oleh
pembicara merupakan stimulus bagi pendengar. Berdasarkan stimulus itu,
pendengar membuat reaksi atau respons.
TUGAS : Nontolah sebuah video atau filem yang
berdialok dengan durasi maksimal 2
menit. lalu dari dialok itu jelaskan bagai mana proses bahasa dalam dialak di
vido atau filem tersebut.
Proses
bahasa
Keteragan :
- Pembicara di sebut sebagai O1
- Pendegar di sebut sebagai O2
- Dialao video dari filem berjudul jembatan pensil belajar dari alam
Pak mone : Ibu guru saya titip ondeng,
tolong bantu dia kalau dia menemukan kesulitan belajar di sekolah ya.
Ibu guru : pasti pak mone, sebagai
guru saya akan melakukan yang terbaik kepada murit- murit saya termasuk kepada
ondeng.
Proses bahasa :
1. Membuat kode semantik
Semantik merupakan cabang
linguistik yang mempelajari makna yang terkandung dalam suatu bahasa, kode,
atau jenis reprsentasi makna lain. Dengan kata lain semantik adalah pembelajaran
tentang makna. untuk kode semantik itu masih dalam benak atau fikiran dan belum
di ucapkan oleh alat ucap.
Contoh.
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
Dalam video tersebut kode semantik yang ingin di sampaikan O1 kepada O2 adalah O1 berniat menitipkan anaknya Untuk di
ajari kepada ibu guru bila anaknya bernama Ondeng megalami kesulitan belajar di
sekolah. . untuk kode semanti itu sendiri pemaknaannya masih di dalam pikiran
atau benak 01 sebagai pembicara dan belum di ucapkan atau di sampaikan melalui
alat ucap karna ide atau gagasan itu masih ada di benak O1.
Contoh :
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
O1 ingin menyampaikan gagasanya kepada
O2 berupa pilihan rangkaiyan kata atau rangkayan kalimat “Ibu guru saya titip
ondeng, tolong bantu dia kalau dia menemukan kesulitan belajar di sekolah ya”
kalimat gramatikal berupa kalimat yang ingin di sampaikan pada filem tersebut.
Dalam kalimat ada fungsi, kata gori, dan
pera. Dan pada kalimat nya : “saya” itu sebaga subjek, “ondeng” sebagai objek, dan titip sebagai predikat.
3. Membuat kede fonologi
Fonologi adalah bidang dalam
linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Dapat juga
juga di katakan fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Ada beberapa istilah
lain yang berkaitan dengan fonologi, antara lain: fona, fonem, vokal,
dan konsonan Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral
atau masih belum terbukti membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi
ujaran terkecil yang membedakan arti.
Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki
disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda
dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal
rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan
menggerakkan udara keluar tanpa rintangan. Dalam bahasa, khususnya bahasa
Indonesia, terdapat huruf vokal. Huruf vokal merupakan
huruf-huruf yang dapat berdiri tunggal dan menghasilkan bunyi sendiri. Huruf
vokal terdiri atas: a, i, u, e,
dan o. Huruf vokal sering pula disebut huruf hidup.
Konsonan adalah fonem yang dihasilkan
dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan rintangan adalah terhambatnya udara keluar oleh adanya gerakan atau
perubahan posisi artikulator. Terdapat pula istilah huruf konsonal, yaitu huruf-huruf yang tidak dapat berdiri tunggal dan
membutuhkan keberadaan huruf vokal untuk menghasilkan bunyi. Huruf konsonan
tersebut terdiri atas: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,
dan z. Huruf konsonan sering pula disebut sebagai huruf mati.
Contoh :
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
Huruf volal dan konsonal yang di gunakan
adalah sebagai berikut :
I,b,u. g,u,r,u. s,a,y,a. t,i,t,i,p.
o,n,d,e,n,g. t,o,l,o,n,g. b,a,n,t,u. d,i,a. k,a,l,a,u. d,i,a.
m,e,n,e,m,u,k,a,n. k,e,s,u,l,i,t,a,n. b,e,l,a,j,a,r. d,i. s,e,k,o,l,a,h. y,a.
4. Perintah otak
Kegiatan berkomunikasi lisan
dimulai dari otak pembicara. Dengan memanfaatkan kreativitas otak, O1 menemukan
atau mempunyai gagasan (ide) yang akan di sampaikan kepada O2. O1 memiliki
kata, frase, atau ungkapan yang dapat mewakili gagasan tersebut, lalu menyusunya
dalam bentuk kalimat yang sesuai dengan system bahasa yang di pakainya. Tahap
pemilihan unsur kebahasaan yang sesuai dengan ide disebut tahap linguisti.
Contoh:
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
O1 pempunyai gagasan yang akan di
sampaikan kepada O2. Dan gagasan tersebut dan telah melalui pemilihan ungkapan
yang mewakili gagasannya. Dan gagasan itu dari otak memerintakan saraf motorik
untuk mengungkapkan kalimat atau gagasan 01 tersebut. Dan gagasan yang ingin di
sampaikan adalah : “Ibu guru saya titip ondeng, tolong bantu dia kalau dia
menemukan kesulitan belajar di sekolah ya”.
5. Gerakan alat ucap
Setelah gagasan tersebut dalam
otak, kemudian otak mengaktifkan saraf motoris dan megirimkan perintah dalam
bentuk rangsangan-rangsangan sedemikian rupa sehingga memunculkan perubahan
tekanan udara di sekelilingnya yang berpotensi menimbulkan fonasi. Fonasi
transmisi otak ini berada pada tahap
fisikologis.
Contoh:
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
O1 telah menyampaikan gagasanya
kepada O2 dengan mengucapkan nya dengan mengunakan alat ucap. Dengan demikian
O1 telah mengekspresikan perkataan yang ada di benaknya dengan mengucap
gagasannya dengan alat ucap. Dan kalimat yang O1 sampaikan dalam filem itu
adalah “Ibu guru saya titip ondeng, tolong bantu dia kalau dia menemukan
kesulitan belajar di sekolah ya”
6. Bunyi berupa getaran.
Perubahan tekanan udara yang di
akibatkan oleh gerakan alat ucap tadi, menimbulkan gelombang bunyi yang merambt
keluar dari alat ucap O1 oleh hantaran udara menuju alat pendengar O2. Posisi
gelombang bunyi yang berada antara alat ucap O1 dan alat dengar O2 ini di sebut
tahap akustis.
Contoh:
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
Perubahan tekana udara yang di akibatkan
oleh gerakan alat ucap berupa kalimat “Ibu guru saya titip ondeng, tolong bantu
dia kalau dia menemukan kesulitan belajar di sekolah ya” menimbulkan gelombang
bunyi yang merambat keluar dari alat ucap O1 lalu merambat di udara menuju alat
dengar O2 dan di sebut tahap akustis.
7. Perubahan geteran melalu telinga pendengar.
Selanjutnya, gelombang bunyi yang
berjalan melalui udara tersebut masuk ke dalam alat dengar O2 sehinga
merangsang saraf sensoris yang di kendalikan oleh otak dan di serapnya oleh
bunyi. Tahap pengaktifan fungsi dengar yang di kendalikan oleh otak ini dapat
di sebut tahap fisiologis
Contoh :
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
kalimat “Ibu guru saya titip
ondeng, tolong bantu dia kalau dia menemukan kesulitan belajar di sekolah ya”
di ucapkan oleh O1 melalui gelombang bunyi yang di hasilkan masuk di alat
dengar O2 yang di serap sebagai bunyi.
Serangkayan bunyi yang di dengar O2
kemudian di cocokan dengan pegetahuan system bunyi bahasa sehinga O2 megerti
atasa gagasan dalam kalimat yang di komunikasikan O1. Proses pegolahan gejala
bunyim menjadi realitas bahasa yang bisa di mengerti ini di lakukan oleh O2
dalam kapasitasnya sebagai fungsi kreativitas. Oleh sebab itu tahap ini di
sebut tahap linguistik.
Dalam dialog filem jembatan pensil belajar dari alam
Huruf vokal dan konsonal yang di
gunakan adalah sebagai berikut :
I,b,u. g,u,r,u. s,a,y,a. t,i,t,i,p.
o,n,d,e,n,g. t,o,l,o,n,g. b,a,n,t,u. d,i,a. k,a,l,a,u. d,i,a.
m,e,n,e,m,u,k,a,n. k,e,s,u,l,i,t,a,n. b,e,l,a,j,a,r. d,i. s,e,k,o,l,a,h. y,a.
Telah di pahami oleh O2 setelah
mendengarkan kalimat yang keluar dari alat ucap O1. Dan yang di sampaikan O1
adalah kalimat “Ibu guru saya titip ondeng, tolong bantu dia kalau dia
menemukan kesulitan belajar di sekolah ya”.
O2 telah memahami maksud dari
perkataan O1 berupa rangkaiyan kalimat
atau kata “Ibu guru saya titip ondeng,
tolong bantu dia kalau dia menemukan kesulitan belajar di sekolah ya” kalimat
gramatikal berupa kalimat yang ingin di sampaikan pada filem tersebut.
Dalam kalimat ada fungsi,
kataegori, dan pera. Dan pada kalimat nya : “saya” itu sebaga subjek, dan
“ondeng” sebagai predikat.
Pemecahan kode semantik yaitu
pemecahan dimana O2 megerti maksud dari kalimat yang di ucapkan O1. Dan
pemecahan yang bisa berupa angukan, ekspres, dan berupa tangapan.
Contoh : pemecahan kode semantik dalam
Dalam dialog filem jembatan pensil
belajar dari alam adalah berupa tanggapa dengan megtakan: “pasti pak mone,
sebagai guru saya akan melakukan yang terbaik kepada murit-murit saya termasuk
kepada ondeng” oleh alat ucap O2.
Komentar
Posting Komentar