Tugas 3 Fonologi dasar klasifikasi bunyi segmental
Nama : Syuriati
kelas : Sastra Indonesia. A
fakultasa : bahasa dan sastra
universitas : Universitas Negeri Makassar
KLASIFIKASI BUNYI
|
KATA
|
||||
BUKU
|
RUMAH
|
BERANGKAT
|
LETAK
|
SAYA
|
|
1.
Ada Tidaknya
Gangguan
|
|||||
a.
Bunyi vokoid yaitu bunyi yang dihasilkan tampa
melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi. Seperti bunyi:
a.i.u.e.o
|
Vokal
(u)
|
Vokal
(u)
Vokal
(a)
|
Vokal
(a)
Vokal
(e)
|
Vokal
(a)
Vokal
(e)
|
Vokal
(a)
|
b.
Bunyi kontoid
yaitu bunyi yang dihasilkan dengan melibatkan penyempitan atau
penutupan pada daerah artikulasi. Seperti bunyi:
b.c.d.f.g.h.j.k.l.m.n.p.q.r.s.t.v.w.x.y.z.
|
Vokal
(b)
Vokal
(k)
|
Vokal
(r)
Vokal
(m)
Vokal
(h)
|
Vokal
(b)
Vokal
(r)
Vokal
(n)
Vokal
(g)
Vokal
(k)
Vokal
(t)
|
Vokal
(l)
Vokal
(t)
Vokal
(k)
|
Vokal
(s)
Vokal
(y)
|
2.
Mekanisme
Udara
|
|||||
a.
Mekanisme udara pulmonis
yaitu udara yang dari paru-paru menuju keluar. Terdapat pada
hamper semu bunyi bahasa di dunia.
|
[b],[u],[k],[u]
pada [buku]
|
[r],[u],[m],[a],[h]
pada [rumah]
|
[b],[e],[r],[a],[n],[g].[k].[a].[r]
pada [berangkat]
|
[l],[e],[t],[a],[k]
pada [letak]
|
[s],[a],[y],[a]
pada [saya]
|
b.
Mekanisme udara laringal atau faringal. Mekanisme udara laringal atau faringal, yaitu udara yang
datang dari laring atau faring. Contohna: ng.
|
-
|
-
|
Bunyi
[ng] pada kata [berangkat]
|
-
|
-
|
c.
Mekanisme Udara Oral, yaitu udara yang datang dari
mulut. caranya menutup rongga mulut di perkecil. Seperti pada bunyi:
s.t.p.l.k.p.d.b.y.t.g.r
|
Bunyi
[b],[k] pada kata [buku]
|
Bunyi
[r] pada kata [rumah]
|
Bunyi
[b], [r], [k], [t]. pada kata [berangkat]
|
Bunyi
[l],[t],[k] pada kata [letak]
|
Bunyi
[s],[y] pada kata [saya]
|
3.
Arah Udara
|
|||||
a.
Bunyi egresif, yaitu bunyi yang di hasilkan dari
arah udarah menuju keluar dari arah udarah menuju ke luar melalui rongga
mulut atau rongga hidung. Seperti pada bunyi: b.d.k.l.r.s.t.y.g.l.r.p
|
Bunyi
bunyi [b],[k] pada bunyi [buku]
|
Bunyi
[r] pada bunyi [rumah]
|
Bunyi
[b], [r], [g], [k], [t] pada bunyi [berangkat]
|
Bunyi
[l], [t], [k] pada [letak]
|
Bunyi
[s],[y] pada [saya]
|
b.
Bunyi ingresif, yaitu bunyi yang dihasilkan dari
arah udara masuk ke dalam paru-paru. Seperti pada bunyi: m.n.p
|
-
|
Bunyi
[m] pada [rumah]
|
Bunyi
[n] pada [berangkat]
|
-
|
-
|
4.
Pita suara
|
|||||
a.
Bunyi mati atau bunyi tak bersuara yaitu bunyi
yang dihasilkan dengan pita suara tidak melakukan gerakan membuka menutup
sehingga getaranya tidak signifikan.
Seperti pada bunyi: k.p.t.s
|
Bunyi
[k] pada bunyi [buku]
|
-
|
Bunyi
([t], [k] pada [berangkat]
|
Bunyi
[t] pada pada [letak]
|
-
|
b.
Bunyi hidup atau bunyi bersuara, yaitu bunyi yang
dihasilkan dengan pita suara melakukan gerakan membuka dan menutup secara
cepat sehinga bergetar secara signifikat. Seperti pada kalimat: g.b.d.z
|
Bunyi
[b] pada kata [buku]
|
-
|
Bunyi
[b], [g] pada kata [berangkat]
|
-
|
-
|
5.
Lubang Lewatan
Udara
|
|||||
a.
Bunyi oral, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
cara udara keluar melalui rongga mulut, dengan menutupkan velik pada dinding
faring. Misalnya bunyi: k.
|
Bunyi [k] pada
kata [buku]
|
-
|
Bunyi [k] pada
[berangkat]
|
Bunyi
[k] pada kata [letak]
|
-
|
b.
Bunyi nasal, adalah bunyi yang dihasilkan dengan
caca udara keluar melalui rongga hidung, dengan menutup rongga mulut dan
memuka velik lebar-lebar. Misalnya bunyi: (m)
|
-
|
Bunyi
[m] pada [rumah]
|
-
|
-
|
-
|
c.
Bunyi sengau, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
cara udara keluar melalui rongga mulut dan hidung, dengan membuka. terdapt
pada bunyi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
Mekanisme
Artikulasi
|
|||||
a.
Bunyi bilabial, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh
keterlibatan bibir (labium) bawah dan
bibir (labium) atas. Seperti bunyi: p.b.m.w
|
Bunyi
[b] pada kata [buku]
|
Bunyi
[m] [rumah]
|
Bunyi [b] pada [berangkat]
|
-
|
-
|
b.
Bunyi labio-dental, yaitu bunyi yang dihasilkan
oleh keterlibatan bibir (labium) bawah dan gigi (dentum) atas. Msalnya bunyi:
f.v
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
c.
Bunyi apiko-dental, yaitu bunyi yang dihasilkan
oleh keterlibatan ujung lidah (apeks) dan gigi (dentum) atas. Misalnya [t]
pada [pintu], [n] pada [minta], [d] pada [dadi] (jawa).
|
-
|
-
|
Buny
[t], [n] pada [berangkar]
|
Bunyi
[t] pada kata [letak]
|
-
|
d.
Bunyi apiko-alveolar, yaitu bunyi yang dihasilkan
oleh keterlibatan ujung lidah (apeks) dan gusi (alveolum) atas.
|
-
|
-
|
Bunyi [t],[n] pada
kata [berangkat]
|
Bunyi
[t] pada kata [berangkat]
|
-
|
e.
Bunyi lamino-palatal, yaitu bunyi yang di hasilkan
oleh keterlibatan tengah lidah (lamina) dan lagit-lagit keras (palatum).
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
f.
Bunyi dorso-velar, yaitu bunyi yang dihasilkan
oleh keterlibatan pangkal lidah (dorsum) dan
lagit-lagit lunak (velum). Misalnya: [k],[g],[x]
|
Bunyi
[k] pada kata [buku]
|
-
|
Bunyig [k],[g]
pada kata [berangkat]
|
-
|
-
|
g.
Bunyi dorso-uvular, yaitu bunyi yang dihasilkan
oleh keterlibatan pangkal lidah (dorsum) dan anak tekak (uvula).misalnya
[q],[R]
|
-
|
Bunyi
[r] pada kata [rumah]
|
Bunyi
[r] pada kata [berangkat]
|
-
|
-
|
h.
Bunyi laringal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh
keterlibatan tenggorok (laring). Misanya: [h]
|
-
|
Bunyi
[h] pada kata [rumah]
|
-
|
-
|
-
|
i.
Bunyi glottis, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh
keterlibatan lubang atau celah (glottis) pada pita suara. Missal[?] atau hamzah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7.
Cara gangguan
|
|||||
a.
Binyi stop (hambat), yaitu bunyi yang di hasilkan dengan
cara arus udara ditutup rapat sehingga udara terhenti seketika, lalu di
lepaskan kembali secara tiba-tiba. Contoh: [b],[t],[d],[k],[g],[?].
|
Bunyi [b] pada
kata [buku]
|
-
|
Bunyi [b],[t] pada
kata [berangkat]
|
Bunyi
[t] dari kata [letak]
|
-
|
b.
Bunyi kontinum (alir), yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara arus udara tidak ditutup secara total sehingga arus udara tetap
mengalir.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
c.
Bunyi afrikatif (paduan), yaitu bunyi yang
dihasilkan dengan cara arus udara ditutup rapat, tetapi kemudian dilepas
secara berangsur-angsur. Misal [c],[j]
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
d.
Bunyi frikatif (geser), yaitu bunyi yang di
hasilkan dengan cara arus udara dihambat sedemikian rupa sehingga udara tetap
dapat keluar. Misalnya: [f], [v], [s], [z], [x]
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Bunyi
[s] pada kata [saya]
|
e.
Bunyi tril (getar), yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara arus udara ditutup dan di buka berulang-ulang secara cepat.
Misalnya:[r] dan [R]
|
-
|
Bunyi
[r] pada [rumah]
|
-
|
-
|
-
|
f.
Bunyi lateral ( samping), yaitu bunyi yang
dihasilkan dengan cara arus udara ditutup sedemikian rupa sehingga udara
masih bisa keluar melalui salah satu atau dua sisi-sisinya. Misallnya: [l]
|
-
|
-
|
-
|
Bunyi
[l] pada [letak]
|
-
|
g.
Bunyi nasal (hidung), yaitu bunyi yang di hasilkan
denggan cara arus udara yang lewat rongga mulut ditutup rapat, tetapi arus
udara dialirkan lewat rongga hidung. Misalnya: [m], [n],
|
-
|
Bunyi
[m] pada [rumah]
|
Bunyi
[n] pada [berangkat]
|
-
|
-
|
8.
Tinggi-Rendahnya
Lidah
|
|||||
a.
Bunyi tinggi, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
cara posisi lidah meninggi, mendekat langit-langit keras. Misalnya : [i] pada
[kita], [u] pada [hantu]
|
Bunyi
[u], pada [buku].
|
Bunyi
[u] pada [rumah].
|
-
|
-
|
-
|
b.
Bunyi agak tinggi, yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara posisi lidah meninggi, sehingga agak mendekati lagit-lagit keras.
Misalnya: [e] pada [lele], [o] pada [soto]
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Bunyi
[s] pada [saya]
|
c.
Bunyi tengah, bunyi yang dihasilkaan dengan cara
posisi lidah di tengah. caranya, rahang bawah dalam posisi netral atau biasa.
|
-
|
-
|
Bunyi
[e] pada [berangkat]
|
Bunyi
[e] pada [letak]
|
-
|
d.
Bunyi agak rendah,yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara posisi lidah agak merendah, sehingga agak menjahui lagit-lagit
keras.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
e.
Bunyi rendah, yaaitu bunyi yang dihasilkan denggan
cara posisi lidah merendah sehinga menjauhdari lagit-lagit keras. [a] pada
[bata]
|
-
|
Bunyi
[a] pada [rumah]
|
Bunyi
[a] pada [berangkat]
|
Bunyi
[a] pada [letak]
|
Bunyi
[a] pada [saya]
|
9.
Maju-Mundurnya
Lidah
|
|||||
a.
Bunyi depan, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
cara bagian depan lidah dinaikkan. Misalnya: [i], [e], [a]
|
-
|
Bunyi
[a] pada [rumah]
|
Bunyi
[e] dan [a] pada [berangkat]
|
Bunyi
[e], dan [a] pada kata [letak]
|
Bunyi
[a] pada [saya]
|
b.
Bunyi pusat, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
cara lidah merata, tidak ada bagian lidah yang dinaikan.
|
-
|
-
|
Bunyi
[e] pada kata [berangkat]
|
Bunyi
[e] pada kata [letak]
|
|
c.
Bunyi belakang, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara bagian belakang lidah dinaikan.
|
Bunyi
[u] dan pada [buku]
|
Bunyi
[u] pada kata [rumah]
|
-
|
-
|
-
|
10. Bentuk Bibir
|
|||||
a.
Bunyi bulat, bunyi yang dihasilkan dengan cara
posisi bibir berbentuk bulat. Misalnya [u], [U], [o], [O]
|
Bunyi
[u] pada kata [buku]
|
Bunyi
[u] pada kata [rumah]
|
-
|
-
|
-
|
b.
Bunyi tidak bulat, yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara posisi bibir merata atau tidak bulat. Misalnya: [i], [e], [a]
|
-
|
Bunyi
[a] pada kata [rumah]
|
Bunyi
[e],[a] pada kata [berangkat]
|
Bunyi
[e], [a] pada kata [letak]
|
Bunyi
[a] pada kata [saya]
|
Komentar
Posting Komentar